Sabtu, 10 Maret 2012

Seri Perencanaan Bangunan – Desain Pondasi

Beberapa hari yang lalu ada email yang masuk ke saya, inti dari email itu adalah meminta contoh perencanaan (desain dan perhitungan) pondasi. Sebenarnya ketika akan merencanakan sebuah bangunan gedung, tidak bisa dilakukan secara parsial. Misalnya hanya meminta contoh desain pondasi, sloof (balok ikat), plat tangga, plat lantai, plat atap, kolom, balok, kuda-kuda, dsb. Ketika berbicara soal perencanaan bangunan, maka kita harus membahas masalah tersebut secara luas. Yang saya maksud adalah, dimulai dari penentuan titik-titik pondasi, mendata kolom (kolom arah melintang, memanjang, kemudian memberi notasi/abjad, dsb). Tetapi ketika persyaratan itu harus dipenuhi, maka jalan yang kita tempuh sangat panjang, dan itu tidak mungkin dilakukan/dibahas didalam website ini.
Sekarang kita asumsikan saja, anda telah memiliki semua syarat diatas, dan anda hanya membutuhkan contoh desain pondasi. Diartikel kali ini, kita akan membahas tentang perencaan pondasi. Kasus yang diambil adalah perencaan pondasi jenis Foot Plate. Berikut adalah contoh perencanaan pondasi foot plate dimana tinjauannya adalah pada titik K2 (Perencanaan pondasi dibawah kolom K2) :







Hasil dari perhitungan pondasi diatas, selanjutnya dituangkan dalam gambar detail pondasi seperti gambar berikut ini :
Untuk perencanaan pondasi pada titik-titik yang lain, caranya kurang lebih sama. Tinggal anda data saja berapa jumlah titik kolom yang ada didalam layout bangunan yang akan anda rencanakan pondasinya. Demikianlah seri perencanaan bangunan kita kali ini, pada artikel yang berikutnya, kita akan membahas tentang perencanaan sloof (balok ikat, perencanaan kolom, balok, pelat, dan rangka atap. Semoga artikel kali ini dapat memberi manfaat buat kita semua..

Desain Interior dan Dekorasi Ruang Kantor Berukuran Kecil


Pekerjaan desain dan mendekorasi interior ruangan kantor yang berukuran kecil memerlukan keseimbangan antara beberapa hal; ide-ide dekorasi, kepribadian anda, kondisi atau suasana ditempat kerja, kebutuhan akan ruang penyimpanan (organized storage), serta syarat pemanfaatan ruang yang efisien dan kompak. Beberapa hal yang saya sebutkan tersebut akan menjadi panduan dalam proses pekerjaan desain dan dekorasi interior ruang kantor dengan luasan yang terbatas.
Dengan berpegang pada panduan dan prosedur yang telah disusun maka pekerjaan desain dan dekorasi interior kantor akan menjadi mudah, ruangan kantor anda juga dimanfaatkan secara efektif, hasil dekorasinya juga memuaskan dan mencerminkan kepribadian anda, dan tentunya image perusahaan anda juga akan meningkat jadi lebih baik lagi. Berikut ini adalah instruksi atau panduan yang dapat anda ikuti dalam dalam mendesain dan mendekorasi interior ruangan kantor anda:
Memersihkan ruang kantor anda. Pindahkan semua barang dari ruang kantor anda dan letakkan diruangan lain untuk sementara, anda bisa memindahkan barang-barang tersebut kegudang untuk sementara waktu. Bualah rencana dan tuangkan dalam sketsa, seperti apa ruangan yang anda inginkan. Seperti apa interior ruangan yang anda ingin lihat nantinya, bayangkan tentang warna, tata letak dan perabot didalam ruangan tersebut. Buatlah daftar tentang hal, warna, barang, dsb yang sesuai kebutuhan pimpinan anda, kebutuhan anda dan juga rekan kerja anda. Perlu diingat bahwa hasil desain dan dekorasi interior ruangan kantor ini akan mencerminkan image perusahaan anda nantinya.
Mentukan kebutuhan akan ruang penyimpanan. Apakah kantor anda memiliki cukup ruang penyimpanan untuk mengakomodasi barang-barang, file, alat tulis/stationary, dsb. Jika memang ruang atau tempat penyimpanan barang tidak ada atau kurang, maka anda membutuhkan lemari atau cabinet yang multifungsi. Rak atau cabinet sebaiknya tidak memakan tempat, anda bisa memesan cabinet atau rak yang menyatu dengan meja kerja. Bayangkan meja kerja multifungsi dimana ada cabinet atau rak penyimpanannya akan membantu mengurangi keruwetan ruang kerja anda. Desain meja dan cabinet multifungsi harus mampu menampung semua kebutuhan kerja anda, file, buku, nota, pena dan alat tulis lainnya.
Memilih warna cat untuk dinding. Pilih dan gunakan warna cat yang bisa menyatu dan kohesif dengan lantai. Pertimbangkanlah untuk menggunakan warna-warna yang netral sebagai warna utama. Warna netral akan memberikan kesan ruangan kantor yang luas, ingat bahwa kantor anda adalah area dengan space yang sempit, sehingga anda sebaiknya menggunakan warna-warna yang terang agar kesan luas bisa didapatkan. Setalah memilih warna utama, selanjutnya anda bisa menggunakan 1 warna bright sebagai aksen. Warna terang sebagai aksen akan memberikan daya tarik, sehingga ruangan tidak terkesan polos dan monoton. Pilihlah cat yang berkualitas tinggi, siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti paint shield, molding dan masker. Siapakan cetakan atau sticker, jika ada bagian yang akan dicat dengan warna lain, maka anda sebaiknya menutup bagian tersebut terlebih dahulu.
Menggunakan dinding dekoratif. Seni dinding dekoratif adalah sesuatu hal yang sebaiknya anda pertimbangkan. Anda bisa memilih dinding dekoratif yang sesuai dengan selera anda dan budaya perusahaan. Seni dinding dekoratif adalah karya yang sebenarnya simpel tapi juga berselera tinggi. Pilih beberapa bilah dinding dekoratif, sesuaikan dengan ukuran ruangan kantor anda. Jika didalam ruangan kantor terdapat jendela, anda bisa meletakkan kaca atau cermin berlawanan arah dengan jendela. Hal ini untuk memberikan kesan luas karena ilusi dari 2 buah jendela dan lebih banyak cahaya. Personalisasikan 1 bidang dengan foto-foto karyawan dikantor anda, tambahkan dengan kata-kata mutiara atau kata quotes yang memotivasi. Ganti foto-foto dan kata-kata motivasi secara berkala untuk menjaga ruangan kantor ada tetap fresh dan up-to-date.
Menambahkan pencahaan pada titik-titik yang strategis. Gunakan floor lamp yang cukup tinggi, ceiling fixtures atau lampu gantung untuk memberi kesan dramatis tetapi ruangan kantor harus dijaga agar tetap lega. Dibanyak ruangan dan kantor, kita sering melihat lamput spotlight atau downlight. Jika memungkinkan tambahkan task lamp dimeja anda, task lamp sangat efektif dan tidak mengambil banyak space diatas meja atau area kerja anda.
Mengatur semua stationary (alat tulis). Alat tulis biasanya kecil dan banyak, ini berpotensi untuk menimbulkan kekacauan dimeja anda. Alat tulis ini harus anda rapikan, dan letakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau sehingga anda tidak kerepotan mencari saat akan menggunakannya. Gunakan vas kaca, storage transparan atau container box ukuran kecil, anda bisa mengatur jenis stationary pada tiap-tiap rak container box kecil tersebut. Kategorikan tiap-tiap file dalam map atau binder, kemudian simpan pada lemari, rak, atau filling cabinet secara teratur. Berikan note atau penomoran bila perlu agar memudahkan anda untuk menemukan file atau arsip saat anda mencarinya.
Menggunakan Barang Multifungsi. Untuk mengoptimalkan ruangan kantor dengan luas yang terbatas atau ruang yang sempit, salah satu ide terbaik adalah menggunakan perabot multifungsi. Lemari+rak, jam dinding+kalender, mesin all in one printer, mesin fotocopy+scanner, mesin fax+telpon, mesin penghancur kertas+bak pembuangan kertas, atau pot bunga besar+asbak dibagian bawahnya, dsb. Hanya perlu disesuaikan warna dari perabot-perabot tersebut. Sesuaikan dengan warna dominan didalam ruangan tersebut agar terkesan serasi. Hindari penggunaan barang atau perabot berukuran terlalu besar karena akan membuat ruangan terasa kecil dan sempit. Pertimbangkan ide ini karena akan membuat ruangan kantor anda menjadi lebih luas secara signifikan.
Menggunakan window treatment. Jika anda menggunakan tirai atau semacamnya, usahakan tidak menutupi jendelanya. Penggunaan gorden dari kain atau fabric biasanya membuat area jendela terlihat sesak dan berantakan. Gunakan vertical atau horizontal blind, selain sebagai elemen dekoratif juga berfungsi mengatur banyaknya source cahaya dari luar ruangan melalui jendela. Kapan membuka sebagian, penuh atau bahkan menutupnya anda sesuaikan dengan kondisi dikantor anda.
Demikian tips tentang desain interior dan dekorasi ruangan kantor, sangat cocok diterapkan pada ruangan kantor yang berukuran kecil atau luasan yang terbatas. Dengan menrapkan beberap tips dan ide diatas, ruangan kantor yang kecil dan terbatas tetap bisa terlihat indah dan gaya. Selamat berkreasi..

Desain Interior Kamar Tidur Anak



Tema desain interior dari setiap rumah mencerminkan selera penghuninya terhadap karya seni, mendesain interior ruangan yang ada didalam rumah layaknya mengerjakan karya seni. Mendesain interior layaknya melukis, membuat interior rumah tampak indah dengan mewarnai dindingnya, menata dan menambahkan aksesoris atau perabot pada tempat tertentu dengan fungsi tertentu.
Diantara berbagai ruangan yang ada didalam rumah, kamar anak adalah ruangan yang menjadi prioritas dalam hal penataan dan dekorasi. Kamar anak tempat dimana anak-anak anda banyak menghabiskan waktu untuk bermain, belajar dan beristirahat. Interior kamar anak hendaknya didesain dan ditata sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan anak-anak anda.
Dekorasi dan penataan interior kamar anak akan lebih mudah dilaksanakan bila anda memiliki rencana desain terlebih dahulu. Adapun rencana desain interior kamar anak bisa anda susun dengan memeperhatikan beberapa hal berikut:
  • Perhatikan perletakan dan kondisi lantai, dinding dan jendela yang ada.
  • Tentukan area tidur, belajar, bermain dan area lain yang anak-anak butuhkan.
  • Penyusunan furniture seperti tempat tidur, lemari, meja belajar dan benda-benda lain yang dibutuhkan oleh anak-anak disesuaikan dengan dimensi ruangan yang ada.
  • Menentuan warna dan dekorasi ruang menjadi sentuhan akhir yang wajib dilakukan.
Setelah rencana desain interior dan penataan kamar tidur anak ada di tangan anda, langkah selanjutnya adalah menentukan skema warna untuk interior kamarnya. Seringkali orang berpikir bahwa warna-warna apa saja cocok untuk dikombinasikan untuk kamar anak, sebenarnya hal tersebut kurang tepat.
Tentukan terlebih dahulu warna dasar yang cocok dengan karakter ruangan maupun pribadi anak Anda, selanjutnya warna tersebut dijadikan acuan untuk dekorasi dan penentuan variasi warna lainnya. Sebisa mungkin hanya gunakan tiga macam warna atau kurang untuk mencegah kesan ruangan terlalu ramai.
Ada beberapa pilihan warna yang tepat digunakan untuk desain kamar anak, yaitu warna-warna solid yang ceria atau warna-warna pastel yang menenangkan. Saat mendekorasi interior kamar anak, pilihlah warna-warna yang bisa dipadu padankan satu dengan yang lain, warna yang terlalu senada akan menimbulkan kesan membosankan.
Jangan takut memadukan lemari berwarna kuning dengan meja belajar hijau atau dinding biru tua. Tetapi jangan sekali-sekali mewarnai seluruh dinding dengan warna solid karena akan mematikan suasana ruang. Gunakan warna solid di dinding hanya sebagai aksen pada satu sisi dinding saja.
Selain memperhatikan masalah skema warna, menata interior kamar anak hendaknya disesuaikan dengan tingkatan usia anak anda. Seiring denga n berkembangnya usia, kebutuhan anak dan selera dekorasinya akan berganti.
Anak Usia s/d 2 Tahun
  • Pada usia ini, anak lebih tertarik pada warna-warna cerah, menyolok dan meriah. Pilih warna biru, merah atau kuning ketimbang warna-warna pastel. Carilah motif gorden atau sprei yang menarik dengan warna-warna cerah.
  • Lampu kamar yang terlalu terang dapat menyilaukan mata bayi, jadi hindari.
  • Jangan tempelkan stiker pada bagian dalam ranjang bayi, karena perekat stiker biasanya mengandung racun. Ujung stiker gampang ditarik dan dimasukkan ke dalam mulutnya.
Anak Usia 2 s/d 4 Tahun
  • Balita usia ini sangat aktif bergerak, jadi penataan kamar juga harus memperhatikan masalah keamanan ‘lalu lintas’ anak dalam kamar. Pastikan tidak ada kabel yang berantakan atau stop kontak yang terbuka.
  • Ranjang anak hendaknya dibuat pendek. Atau, pasanglah pengaman di samping tempat tidurnya agar anak tidak terjatuh saat tidur.
  • Tempelkan poster-poster yang menarik, seperti gambar aneka jenis binatang atau alfabet besar yang menyolok.
  • Jendela harus memiliki teralis atau kisi-kisi untuk mengantisipasi anak memanjat keluar jendela.
  • Semua perabot harus memiliki ujung yang membulat. Usahakan juga agar tarikan laci (knob) tidak menonjol keluar.
Anak Usia 12 Tahun
  • Anak-anak usia sekolah sebaiknya diikutsertakan dalam penataan kamarnya, karena di usia ini anak sudah dapat mengutarakan keinginannya.
  • Pilih tema penataan sesuai dengan tokoh-tokoh yang sedang disenangi anak.
  • Meja belajar dan lampu meja juga dibutuhkan, selain tempat tidur dan lemari pakaiannya.
  • Hindari meletakkan komputer atau televisi di dalam kamar anak, karena Anda tidak dapat senantiasa mengontrol apa yang sedang ditonton anak atau apa yang diakses di komputer. Biasakan anak menonton televisi dan bermain komputer di ruang keluarga atau ruang kerja Anda.
  • Buatlah lemari gantung atau laci-laci di bawah tempat tidur untuk menyimpan pernak-pernik atau buku-buku agar kamar senantiasa terlihat rapi.
  • Perhatikan adalah masalah kebersihan kamar. Pastikan juga bahwa ventilasi cukup baik, sehingga kamar tidak pengap dan selalu mendapat cahaya dan udara segar.
Menata dan mendesain interior kamar anak, sama halnya dengan menata ruangan atau kamar-kamar yang lain didalam rumah nada. Semuanya harus proporsional, jangan berlebihan dalam penerapan warna, aksesoris dan furniture pengisinya. Keep it simple and clean. Selamat mendesain interior kamar anak anda..
Tags: Desain Interior Kamar Anak, Desain Interior Kamar Tidur Anak, Menata Interior Kamar Anak, Menata Kamar Anak, Cara Mendekorasi Interior Kamar Anak, Memilih Warna Yang Tepat Untuk Kamar Anak, Memilih Skema Warna Untuk Interior Kamar Anak, Jenis Furniture Untuk Kamar Anak, Desain Furniture Untuk Kamar Tidur Anak

Desain Rumah Dan Ruang Usaha (Ruko/Rukan) 2 Lantai




Pada posting artikel kali ini, saya akan melanjutkan artikel sebelumnya yang membahas tentang: Desain Rumah Dan Ruang Usaha (TOKO) 1 Lantai. Pada artikel yang lalu saya sudah menuliskan tentang proses merencanakan dan pembagian ruang pada rumah yang juga difungsikan sebagai ruang usaha.
Merencanakan rumah yang juga difungsikan sebagai ruang usaha (kantor, toko, wartel, warnet, kios, dsb) sebaiknya dilakukan pada saat proses pra-rencana. Bekerjasamalah dengan arsitek, ungkapkan semua ide yang ingin anda lihat pada rumah dan ruang usaha (ruko/rukan) anda. Mintalah gambar presentasi 3d untuk melihat seperti apa bentuk, susunan ruang dan tampilan rumah anda nantinya.
Pastikan desain rumah dan ruang usaha (ruko/rukan) anda sudah fix dan sesuai seperti yang anda inginkan, baru kemudian anda masuk pada tahapan konstruksi. Pada tahap konstruksi atau pembangunan rumah idealnya tidak ada revisi yang terlalu signifikan. Bila ada sesuatu masalah yang memang tak bisa dihindari dan harus merubah gambar teknis yang sudah direncakanakan semula, pastikan perubahannya dituangkan dalam as built drawing.
As built drawing berguna jika suatu saat anda harus melakukan perawatan pada elemen bangunan yang rusak, misalnya: floor drain, instalasi kabel, kelistrikan, dsb. Jika rumah anda anda berada dipinggir jalan, sebaiknya lebih berhati-hati. Perhatikan apakah ada instalasi listrik, plumbing, atau telfon yang ditanam dibawah tanah? Ini penting jika suatu saat ada pekerjaan galian (biasanya pekerjaan ini berasal dari Dinas PU, Tata kota, dsb) disekitar rumah anda, sampaikan pada pihak yang melakukan pekerjaan galian bahwa disekitar rumah anda terdapat instalasi yang mungkin akan terganggu akibat pekerjaan mereka.
Ada banyak sekali jenis usaha yang bisa dilakukan dari rumah, untuk anda para wanita mungkin usaha seperti: warung makan, tailor, permak jeans, butik kecil, praktek dokter, bakery dan ice cream, dsb adalah jenis usaha yang bisa anda jalankan dari rumah. Sementara bagi para pria biasanya menjalankan usaha konsultansi, arsitek, notariat, programmer, desainer interior, broker, dsb.
Dari sekian banyak jenis usaha yang sudah disebutkan diatas, bukan tidak mungkin bila sebuah rumah digunakan untuk menjalankan beberapa jenis usaha. Atau bisa jadi sang suami menjalankan usaha dirumah sebagai konsultan dan sang istri sebagai dokter gigi. Bayangkan rumah anda harus direncanakan dan ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan 2 jenis usaha yang dijalankan.
Berikut ini adalah area atau wilayah didalam rumah yang bisa anda bagi dan gunakan berdasarkan jenis-jenis usaha yang akan dijalankan:
  • Carport dapat anda manfaatkan sebagai wartel/warnet/cyber café atau kantn makan.
  • Garasi dapat anda manfaatkan sebagai distro atau factory outlet
  • Mezzanine diloteng (loft) dapat anda manfaatkan sebagai studio desain arsitek
  • Pavilliun dapat anda manfaatkan sebagai galeri seni
  • Jika rumah+ruang usaha (ruko/rukan) anda didesain 2 lantai, kelebihan kamar dilantai atas bisa anda manfaatkan sebagai kamar kost.
  • dsb..
Bekerja dari rumah yang sekaligus difungsikan sebagai ruang usaha (ruko/rukan) memiliki beberapa keuntungan; anda tidak perlu terjebak kemacetan saat menuju kantor, tidak stress dengan rutinitas harian kantor, hemat biaya transportasi, dsb. Namun demikian bekerja dan menjalankan usaha dari rumah yang juga dimanfaatkan sebagai ruang usaha (ruko/rukan) memiliki beberapa konsekwensi yang harus anda perhatikan:
  • Disiplin dalam membagi waktu. Ketika anda bekerja atau menjalankan usaha dari rumah toko atau rumah kantor (Ruko/Rukan) tidak ada atasan atau pimpinan yang mengawasi anda. Andalah pimpinan dan bossnya, andalah yang harus pandai membagi mana waktu antara urusan pribadi dan urusan pekerjaan.
  • Pembagian dan penggunaan ruang secara tegas dan konsekuen. Sesuai dengan artikel yang sudah dibahas sebelumnya, ketika merencanakan denah atau layout rumah sekaligus ruang usaha (ruko/rukan) anda harus merencakan mana area privat yang berfungsi sebagai tempat tinggal, dan mana area yang berfungsi sebagai tempat usaha (kantor, toko, kios, wartel, cyber café, dsb).
Pada artikel kali ini, saya menyisipkan desain rumah sekaligus tempat usaha (ruko/rukan) 2 lantai, dimana pembagian area untuk usaha dan ruang untuk menerima tamu diletakkan dilantai 1. Dibagian kanan bangunan difungsikan sebagai tempat usaha (toko), sementara dibagian kiri bangunan adalah ruang tamu dan bisa juga dimanfaatkan sebagai kantor anda. Dibagian belakang rumah terdapat kamar mandi, pantry dan ruang makan.
Untuk living area semua diletakkan dilantai 2. 2 buah kamar tidur sesuai kebutuhan pemilik rumah berada pada bagian belakang, sementara master bedroom yang dilengkapi kamar mandi dalam kami letakkan dibagian depan
Sebuah ruang keluarga berukuran 3,50 m x 3,00 m cukup untuk menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan bagi anggota keluarga. Ruang keluarga ini juga dilengkapi ruang hiburan dibagian depan. Diruang ini bisa diletakkan entertainment center (wall unit dan audio/video set).
Sebuah balkon berukuran 3,00 m x 2,00 m dibagian depan bisa menjadi tempat untuk duduk dan area observasi atau menikmati waktu pada saat pagi atau sore hari.
Berikut ini adalah ringkasan dari artikel pertama dan ke-2 tentang perencanaan rumah yang juga berfungsi sebagai ruang usaha (ruko/rukan):
  • Kenyamanan adalah hal utama yang harus dimiliki oleh sebuah hunian dengan 2 fungsi berbeda, sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat usaha.
  • Sirkulasi penghuni juga penting diperhatikan untuk memastikan fungsi dari area private (rumah) dan area publik (ruang usaha) tidak saling bercampur.
  • Berikan batasan atau pemisahan yang jelas antara ruang privat (tempat tinggal) dan ruang publik (tempat usaha). Jika rumah sekaligus ruang usaha (ruko/rukan) anda berlantai satu, pisahkan ruang tersebut dengan partisi atau dinding solid. Jika rumah dan ruang usaha (ruko/rukan) berlantai 2, maka fungsi bangunan bisa dipisahkan berdasarkan level bangunan. Dilantai 1 bisa dijadikan ruang usaha (kantor, toko, wartel, warnet, kios, dsb), sementara dilantai 2 bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal (living area).
  • Walaupun diatas kertas bekerja dan menjalankan usaha dari rumah lebih hemat dibanding menyewa kantor, namun anda harus tetap menyiapkan dana operasional. Dana operasional anda perlukan biasanya untuk membayar: listrik, telefon, air, dan internet.
  • Rumah yang juga difungsikan sebagai tempat usaha (ruko/rukan) adalah sama seperti bangunan komersil pada umumnya. Bangunan tersebut harus didesain sedemikian rupa, desain rumah sekaligus juga tempat usaha (ruko/rukan) sebaiknya cantik, menarik dan menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya (eye catching).
  • Perhatikan faktor keamanan bangunan anda. Rumah yang juga difungsikan sebagai ruang usaha (ruko/rukan) adalah asset penting milik anda dan keluarga. Baik sebagai rumah tempat tinggal anda dan keluarga, maupun sebagai bangunan komersil tempat anda bekerja, menjalankan usaha, dan menghasilkan keuntungan darinya.
Demikianlah artikel tentang desain rumah sekaligus ruang usaha (Ruko/Rukan) berlantai 2. Pada posting artikel berikutnya saya akan menampilkan beberapa desain rumah yang juga difungsikan sebagai ruang usaha (kantor, toko, warnet/cyber cafe, dsb).
Tags: Desain Rumah dan Toko, Desain Rumah dan Ruang Usaha, Desain Rumah dan Kantor, Desain Rumah dan Kios, Desain Rumah RUKO, Desain Rumah RUKAN, Denah Rumah dan Raung Usaha, Denah Rumah dan Ruang Usaha, Denah Rumah dan Toko, Denah Rumah dan Kantor, Denah Rumah dan RUKO, Denah Rumah dan RUKAN, Desain Rumah dan Toko Kelontongan, Desain Rumah Dan Ruang Usaha Toko Kelontongan, Merencanakan Rumah Sekaligus Tempat Usaha (Ruko/Rukan), Memisahkan Fungsi Bangunan Rumah Tinggal dan Bangunan Tempat Usaha (Ruko/Rukan), Desain Rumah dan Ruko/Rukan 2 Lantai

Mengatasi Kebocoran Dan Rembesan Air Pada Dinding Kamar Mandi



Melanjutkan artikel saya minggu lalu yang berjudul: Mengatasi Rembesan Air Pada Dinding Rumah, maka pada minggu ini saya coba merangkum dan menulis mengenai permasalahan yang umum terjadi dirumah kita: kebocoran dan rembesan air pada dinding kamar mandi. Kamar mandi adalah bagian didalam rumah yang bisa tampil sangat sempurna dan menarik, namun bisa juga menjadi sumber masalah yang menjengkelkan bagi pemilik rumah. Masalah yang umum timbul diarea kamar mandi adalah rembesan air atau malah lebih parah adalah kebocoran yang mengakibatkan ruang didekatnya atau disekitarnya menjadi tidak menarik.
Saya percaya ketika setiap orang akan membangun rumah, mereka ingin semua yang terbaik pada rumahnya. Mulai dari berkerja sama dengan arsitek dan desainer interior untuk mendesain dan menata rumah impian mereka nantinya, menyeleksi dan memilih kontraktor yang akan membangun rumah impian, mengumpulkan data mengenai material dan bahan baku yang dibutuhkan untuk membangun rumah, mengawasi pelaksanaan pembangunan rumah agar setiap detailnya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Tidakkah begitu? Yah, semua hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan rumah impian yang indah dan menjadi tempat yang nyaman bagi sang pemilik dan keluarga.
Namun sayangnya banyak terjadi ketika rumah sudah terbangun, ada bagian-bagian dari rumah yang kurang sempurna hasilnya. Beberapa masalah kecil yang umumnya ditemui adalah: mortar diantara keramik lantai yang kurang padat terisi membuat keramik berbunyi ketika diketuk, lantai kamar mandi yang terus basah, keramik dinding kamar mandi yang bocor karena natnya terbuka, dsb. Pada kesempatan kali ini, saya hanya akan membahas mengenai kebocoran dan rembesan air pada dinding kamar mandi. Apa penyebab kebocoran dan rembesan dinding kamar mandi dan bagaimana cara mengatasi kebocoran dan rembesan pada dinding kamar mandi dirumah anda.
Penyebab
Kamar mandi, sesuai dengan sifat dan fungsinya adalah area yang hampir selalu basah. Pancaran air serta genanagan air akan selalu terjadi pada area tersebut. Apabila proses pekerjaan kamar mandi kurang rapi, ditambah lagi dengan penggunaan zat aditif water proofing yang kurang tepat maka rembesan air serta kebocoran akan mungkin sekali terjadi. Jika ini terjadi, tentu tidak nyaman bagi anda yang kebetulan memiliki kamar mandi didalam kamar atau kamar mandi yang berada dilantai atas.
  • Ketidak-telitian pekerja bangunan ketika mengerjakan area kamar mandi adalah hal pertama yang harus dijadikan alasan penyebab terjadinya masalah ini. Pemasangan keramik yang kurang presisi, mortar pengisi diantara lapisan keramik dan lantai, serta nat yang kurang rapat membuat air sangat mungkin merembes melalui celah-celah keramik tersebut.
  • Pemilihan zat aditif (waterproofing) serta pemilihan area pemasangan yang tepat. Kebanyakan dari anda atau mungkin pemilik rumah yang lain memasang lapisan waterproofing pada tempat atau area luar rumah saja. Kebanyakan dari anda menganggap bahwa area luar adalah yang berpotensi untuk bocor dan rembes, dinding luar rumah (eksterior) adalah bidang yang paling banyak terpapar hujan dan berpotensi paling besar untuk rembes dan bocor. Hal tersebut benar spenuhnya, tapi jangan lupakan daerah lain juga berpotensi untuk bocor dan rembes, kamar mandi adalah salah satunya. Sehingga anda juga perlu melapisi dinding kamar mandi dengan zat aditif yang berfungsi sebagai waterproofing.
  • Instalasi floor drain yang kurang rapi atau penggunaan material pipa yang kualitasnya kurang baik. Penggunaan material PVC yang kualitasnya kurang baik memungkinkan pipa tersebut pecah akibat tekanan dikemudian hari. Banyak kasus kebocoran disekitar lantai kamar mandi disebabkan karena pecahnya pipa saluran floor drain. Anda harus mempertimbangkan masalah ini dan memilih pipa terbaik untuk menghindari kebocoran dikemudian hari, hal ini penting untuk anda perhatikan terutama bagi anda yang memiliki kamar mandi privat didalam kamar tidur utama.
Solusi
Dari beberapa masalah yang sudah disebutkan diatas, maka ketelitian dalam bekerja dan penggunaan zat aditif waterproofing yang tepat adalah 2 hal yang seharusnya dilakukan sejak awal ketika anda membangun rumah terutama diarea kamar mandi. Namun jika masalah kebocoran dan rembesan air pada dinding atau lantai kamar mandi terjadi pada rumah dan kamar mandi yang sudah terbangun, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda terapkan untuk mengatasi masalah kebocoran dan rembesan air pada dinding atau lantai kamar mandi anda:
  • Bongkar keramik lama dikamar mandi anda secara hati-hati.
  • Bekas bongkaran keramik sebaiknya anda bersihkan terlebih dahulu, lembabkan dan tunggu sampai kering.
  • Lapisi bagian dinding atau lantai yang sudah dibersihkan dengan zat aditif type coating. Anda bisa juga membuat integral waterproofing (redseal pasta) kemudian sapukan pada bidang dinding atau lantai secara merata. Buat lapisan menjadi 2 atau 3 lapis untuk memastikan pori-pori dinding kamar mandi tertutup dengan sempurna.
  • Khusus untuk lantai kamar mandi yang bocor perawatannya kurang lebih sama, anda dapat melapis ulang bagian lantai dengan mortar yang sudah dicampur dengan zat aditif integral waterproofing (redseal) atau mortar dengan campuran semen emulsi yang kedap air.
  • Biarkan lapisan waterproofing mengering selama 24 jam, untuk memastikan lapisan waterproofing mengering dengan sempurna sehingga tidak ada lagi bagian dinding dan lantai yang bocor atau merembes.
  • Buat campuran mortar dengan zat aditif Weldgrout untuk merekatkan keramik pada dinding atau lantai kamar mandi. Weldgrout adalah zat aditif berupa bahan perekat yang waterproofing dan biasanya ditambahakan pada campuran mortar (PC+aggregat halus) untuk plesteran dinding atau campuran mortar untuk merekatkan keramik pada bidang dinding. Zat aditif ini sangat cocok diaplikasikan pada dinding dan lantai kamar mandi.
  • Biarkan nat diantara bagian-bagian keramik tetap terbuka, jangan ditutup dulu agar uap dari campuran air dan mortar menguap dan hilang terlebih dahulu.
  • Setelah bebrapa hari, anda bisa menutup celah-celah nat dengan campuran pasta semen atau campuran semen putih yang ditambahkan zat aditif Weldnat.
Demikianlah artikel tentang cara mengatasi kebocoran dan rembesan air pada dinding serta lantai kamar mandi dirumah anda, semoga artikel kami bermanfaat buat anda dan keluarga. Selamat berakhir pekan..
Tags: Cara Mengatasi Rembesan Air dan Kebocoran Pada Dinding Kamar Mandi, Cara Mengatasi Dinding Yang Lembab Karena Rembesan Air Dari Kamar Mandi, Cara Mengatasi Jamur Karena Rembesan Air, Campuran Mortar Untuk Mengatasi Rembesan Air Pada Dinding Kamar Mandi, Campuiran Mortar Yang Waterproofing Untuk Dinding Dan Lantai Kamar Mandi, Lapisan Waterproofing Untuk Mengatasi Rembesan Air Dan Kebocoran Pada Dinding Kamar Mandi

Memilih Lapisan Penutup Lantai Yang Tepat Untuk Rumah Anda



Lantai rumah merupakan salah satu dari beberapa elemen penyusun arsitektur bangunan, keberadaannya adalah mutlak, esensial sehingga akan membentuk identitas dan karakter dari sebuah rumah atau bangunan. Secara struktural umumnya lantai tersusun atas tulangan pelat lantai (tumpuan dan lapangan) dan dikombinasikan dengan campuran beton. Sama halnya dengan elemen struktural lainnya seperti pondasi, kolom dan balok, bahan penyusun lantai umumnya adalah struktur beton bertulang. Identitas dan karakter dari sebuah bangunan, dalam hal ini adalah rumah tinggal secara umum ditentukan oleh jenis material finishing penutup lantai.
Secara umum bahan penutup lantai yang banyak terdapat dipasaran dapat dibedakan menjadi 2 katagori yaitu: lapisan penutup lantai yang alami dan lapisan penutup lantai buatan. Kayu solid (jati, merbau, kapur, ulin, dsb) dan aneka bebatuan yang bersumber dari alam seperti marmer, granit dan limestone merupakan jenis penutup lantai yang alami. Sedangkan semen, keramik, MDF, dan vinyl dikatagorikan sebagai lapisan penutup lantai buatan.
Lapisan Penutup Lantai Alami
Kayu Solid. Sejak jaman dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan. Berbagai jenis pemanfaatan kayu pada bangunandapat kita jumpai pada bagian lantai, dinding, konstruksi kuda-kuda bangunan dan atap. Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah tinggal karena nilai estetika yang tinggi, kesan yang alami serta kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer.
Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang dikenal secara umum adalah generasi lantai kayu yang menggantikan lantai papan untuk rumah panggung. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
- Parket (parquet) yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan Solid Parquet.
- Parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk mencapai tingkat kestabilan yang sempurna dikenal dengan engineer parquet.
Batu Alam. Penutup lantai berbahan batu alam merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam. Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerluakan proses pemotongan dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya.
Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal dari marmer.
Lapisan Penutup Lantai Buatan
Keramik. Keramik adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 50.000 /m2 sampai yang harganya diatas Rp. 150.000 /m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.
Vinyl. Lantai ini sangat praktis untuk mengubah tampilan ruangan. Dibagian bawahnya terdapat lem yang mudah direkatkan pada lapisan plesteran atau lantai keramik. Kalau sudah bosan anda tinggal melepasnya dan menggantinya dengan motif lain. Pemasangannya sangat mudah sehingga bisa dilakukan sendiri. Perawatannyapun sangat mudah. Hampir sama dengan lantai keramik. Material ini sangat kuat, tahan api dan air sehingga banyak juga digunakan di bangunan-bangunan publik.
Vinyl banyak digunakan sebagai alternatif lantai parket karena harganya lebih murah dan tahan rayap. Lantai vinyl tersedia dalam vinyl tile (kotak atau persegi) dan vinyl sheet (bentuk gulungan/rol). Vinyl sheet umumnya dikenal sebagai Linoleum. Harganya sangat variatif, anda bisa mengunjungi toko material atau toko bahan bangunan, bila mungkin bandingkan beberapa harga dari beberapa toko untuk mendapatkan harga terbaik.
Karpet. Lantai karpet dapat dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah karpet satuan yang biasa dipakai sebagai aksen pemanis ruangan. Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan baku yang beragam pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi ataupun lingkaran. Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau ruangan yang memakai pendingin ruangan (AC). Kita sering menemui jenis lantai ini di kantor atau kamar hotel. Kelebihannya adalah munculnya kesan hangat dan proses pemasangannya yang mudah.
Lantai karpet juga cocok digunakan untuk tempat bermain anak karena permukaannya yang tidak keras. Lantai karpet lebih sulit dibersihkan jika terkena noda dan cairan dibanding jenis lantai yang lain. Perawatannya pun lebih mahal harus memakai penyedot debu atau dibawa ke dry cleaning.
Parket (Parquet) Sintetis. Selain yang berbahan dasar kayu solid, parket (parquet) juga bisa terbuat dari material sintetis seperti particle board ataupun MDF. Parket jenis ini umumnya lebih terjangkau dibanding parket berbahan dasar kayu solid. Jika anda menginginkan rumah dengan suasana yang hangat namun dengan budget yang terbatas, maka jenis parket berbahan sintetis ini adalah pilihan terbaik bagi anda.
Tags: Memilih Lantai Untuk Rumah, Jenis-jenis Lantai Untuk Rumah, Memilih Lapisan Penutup Lantai Rumah, Menutup Lantai Dengan Kayu, Menutup Lantai Dengan Keramik, Menutup Lantai Dengan Vinyl, Menutup Lantai Dengan Marmer Atau Granit, Menutup Lantai Dengan Parket (Parquet)

Menata Rumah Mungil Agar Tetap Cantik dan Nyaman

Kecenderungan masyarakat di perkotaan pada saat ini ingin memiliki rumah yang praktis tetapi tetap nyaman untuk ditinggali. Tidak mengherankan jika gaya minimalis kerap digandrungi sehingga rumah-rumah mungil pun tetap mempunyai seabrek fungsi. Beberapa orang mengatakan Living in the box, mungkin itulah ungkapan yang cocok.
Akan tetapi, yang jelas dalam rumah mungil hanya terdapat fungsi pokok rumah. Kini rumah mungil tidak selalu berarti kaku, sumpek, dan sempit. Sebenarnya, rumah mungil dapat ditata dengan interior yang tepat agar nyaman dan terkesan luas. Meskipun hanya memiliki lahan yang terbatas Anda harus bisa mensiasati ruang-ruang yang sempit agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan keluarga. Dan mencari solusi agar kesan sesak yang seringkali terlihat pada rumah-rumah mungil bisa diminimalisasi.
Saat ini terbatasnya ruang sudah tidak relevan lagi sebagai alasan memiliki rumah berukuran kecil. Keterbatasan lahan, apalagi di kota-kota besar, menuntut masyarakat untuk berhemat dalam mendirikan rumah. Butuh trik khusus saat menata interior rumah mungil. Mulai dari pemilihan warna dinding hingga pajangan dalam ruang. Si pemilik tertantang menciptakan kenyamanan dalam huniannya, meskipun terbentur dengan masalah luas lahan yang ukurannya serba terbatas. Namun anda jangan lekas berkecil hati karena dengan penataan ruang, pemilihan warna dan pemilihan furniture yang tepat dapat mensiasati ruangan-ruangan yang kecil menjadi lebih terlihat luas dan tetap asri.
Dalam menata ruang terbatas terdapat banyak cara, misalnya saja dengan mensiasati warna dinding dengan warna-warna yang terang. Selain itu gunakan juga furnitur yang tidak masif dan terkesan simple dan membuat ruang terusan tanpa ada batas masif.
Ruang dapat dibiarkan terbuka dengan menerapkan perbedaan ketinggian lantai atau plafon sebagai batas.
Saat ini, penataan interior rumah tinggal pun harus mengikuti tren yang berkembang pada fenomena rumah dengan ruangan terbatas ini. Selain memperhatikan pertimbangan selera pribadi penghuninya, penataan interior juga harus mengacu kepada kebutuhan.
Kebutuhan dan gaya hidup tiap generasi memang berbeda. Kriteria pemilihan rumah pun berlainan. Misalnya, ada yang memilih rumah atas pertimbangan dekat dengan pusat kegiatan atau rutinitas kegiatan sehari-hari juga menjadi bahan pertimbangan.
Kesan simpel bisa diperoleh mulai dari bentuk arsitektur rumah, bentuk dan penataan interior serta tahap finishing. Banyak furniture yang memiliki bentuk organik dengan motif garis-garis dinamis yang memiliki kesan lembut dan nyaman tetapi tetap sesuai dengan fungsinya. Bahan pelapis furniture pun motifnya akan beralih dari bunga-bunga ke motif polos.
Konsep penataan interior tidak akan banyak berubah. Konsep dasar penataan ruang tetap ditujukan untuk menciptakan kesan lapang dan nyaman.
Kesan ini dapat diciptakan dengan mengaplikasikan bukaan yang agak besar pada dinding rumah. Konsep itu diterapkan untuk menyiasati keterbatasan lahan rumah tinggal dan secara arsitektural bukaan besar tersebut terbukti mampu memberi kesan ruang yang semakin luas.
Jika Anda senang mengoleksi barang-barang seperti buku, botol minum atau pernak-pernik lainnya. Akan sangat disayangkan jika hobi tersebut tidak terwujud hanya karena ruangan tempat tinggal anda sempit.
Sebenarnya Anda bisa mensiasatinya dengan memilih furnitur yang memiliki banyak fungsi dan dapat disesuaikan dengan keadaan rumah, misalnya membuat lemari gantung atau membuat rak buku di bawah tempat tidur atau bawah meja keluarga. Siasati sudut-sudut tak terpakai di rumah Anda. Area ini bisa disulap jadi tempat penyimpanan buku.
Jika orang lain berusaha menyembunyikan rak buku atau koleksinya, bahkan tega menyimpannya di gudang karena tidak adanya tempat, namun anda bisa membuat rak cantik sebagai penyimpanan barang kesayangan anda. Rak ini bahkan bisa menjadi penghias rumah yang unik menggantikan lukisan atau pajangan dinding lainnya.
Umumnya rumah berukuran kecil menempatkan sekat antara ruang tamu dengan ruang keluarga. Anda juga bisa menjadikan rak itu sebagai sekat antar ruang. Sekat ini bisa anda gunakan sebagai rak koleksi atau rak buku.
Pintar-pintarlah dalam mencari celah di dalam rumah, seperti ruang dibawah tangga, salah satu sudut ruang keluarga, dinding bagian atas, garasi yang tidak terpakai adalah area yang bisa dimanfaatkan untuk meletakkan rak.
Rak gantung adalah rak yang menempel pada dinding, bukan rak yang punya kaki. Rak seperti ini terlihat lebih ringan, tidak membuat ruang penuh, dan karena tidak punya kaki, bagian bawahnya bisa digunakan untuk meletakkan perabot lain, seperti sofa atau meja.
Kalau Anda ingin ruangan terkesan rapi dan bersih, rak tanam bisa jadi pilihan yang pas. Karena rak masuk ke dalam dinding, luas ruangan tidak berkurang. Sebelum membuat rak tanam, tentukan buku apa yang akan dimuat di situ, karena rak tanam sifatnya permanent sehingga sulit diubah-ubah ukurannya.
Misalnya, ruang di bawah wastafel yang biasa kosong dapat dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa jenis barang. Kemudian ruang kosong sekitar satu meter di bawah plafon pun dapat lebih difungsikan.
Mezanin bisa jadi salah satu cara mendapatkan ruang tambahan tanpa perlu melakukan perubahan struktur rumah. Mezanin ini bisa dibuat dengan memanfaatkan ruang bawah atap (attic). Ruang tambahan ini bisa digunakan untuk meletakkan rak buku secara berjajar. Kalau cukup luas, mezanin malah bisa anda jadikan ruang kerja atau ruang baca.
Di samping itu, anda juga bisa membuat perabot multifungsi. Misalnya membuat bangku panjang dengan rak buku di bawahnya. Anda jadi punya tempat khusus sembari membaca buku-buku favorit.
Asalkan pintar mengakali keterbatasan ruang, barang-barang koleksi anda akan tertata sesuai keinginan anda tetapi tak akan membuat rumah terasa penuh dan sesak.
Faktor pencahayaan dari lampu pun tidak sepatutnya dilupakan. Cahaya lampu hanya ada dua, yaitu kuning dan putih. Cahaya putih dari lampu neon, misalnya, lebih memberikan kesan dingin, formal, dan tidak alami. Adapun warna kuning berkesan lebih hangat, segar, alami, dan romantis.
Sementara itu, kaca yang membatasi bagian dalam rumah dengan ruangan di luarnya pun memengaruhi kesan pandangan yang ditimbulkan. Adanya kaca membuat kita bisa melihat keluar. Hal ini, secara psikologis, memberikan kesan bahwa ruangan itu luas.
Selain itu, adanya kaca membuat sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan. Nuansa ruangan dapat mengalir ringan jika sinar matahari leluasa masuk dan pandangan mata lepas ke halaman.
Unsur vertikal terlalu banyak dan blocking untuk memisahkan satu ruangan dengan yang lainnya juga dapat memberikan kesan kaku dan sempit. Sebaiknya hindari unsur vertikal yang terlalu banyak ini. Bufet atau Credenza kecil atau bahkan sofa bisa dijadikan media penyekat ruangan.
Jika kita memiliki rumah yang mungil, sebaiknya pula memilih mebel yang kalem dan simpel. Mebel yang dipilih pun dianjurkan memiliki warna yang mendekati warna dinding sehingga tidak terkesan berat dan sempit.
Warna gelap biasanya cenderung terkesan mengarah mendekati kita sehingga ruangan tampak lebih sempit. Unsur- unsur alam, seperti pepohonan dan tanaman bunga, dapat pula ditambahkan untuk memberikan kesegaran pada ruangan.
  1. Pilihlah warna-warna yang terang dan jangan sekali-kali memilih warga gelap karena akan membuat ruangan tampak semakin sempit.
  2. Pilih Furnitur yang simple dan berkesan tidak padat, misalnya pilih lampu gantung vertikal, furnitur yang berkaki tinggi, dll.
  3. Pilihlah furnitur yang memiliki tulang tipis dan memiliki desain simple yang senada dengan karakter rumah.
    Manfaatkan setiap detil ruangan seperti bawah tangga, lorong, kolong tempat tidur maupun lemari. Sebaiknya pilih lemari dengan bukaan geser agar tidak makan ruangan.
  4. Jika suka akan tanaman, pilihlah tanaman yang simple dan isahakan yang memiliki batang yang tipis.
  5. Pilihlah perabot rumah yang memiliki daya guna multifungsi dan sesuaikan dengan kebutuhan.
  6. Letakkan perabot-perabot yang agak keras di sudut-sudut ruangan agar jarak pandang terlihat luas.
Selamat Mendekorasi Rumah Anda..

Desain Interior Rumah Art Deco dan Modern Minimalis

Agar terlihat serasi dan enak dipandang, menata interior rumah sebaiknya diselaraskan dengan fasad bangunannya. Jika tampak mukanya memakai gaya art deco, maka desain interior dan penataan interiornya juga tidak lari dari gaya itu. Demikian pula untuk model rumah minimalis, interiornya pun didesain dengan gaya yang senada. Meskipun dalam penerapannya, tidak bulat-bulat memakai kedua gaya itu.
Ultra Modern Art Deco
Minimalist Modern
Axonometric View – Desain Rumah Modern Minimalis
Untuk interior ruang tamu, penerapan gaya art deco yang banyak memakai ornamen bulat, kotak-kotak, atau bentuk geometris lainnya, cukup dijadikan aksen saja. Misalnya, hanya dipakai untuk lemari TV atau lemari display lainnya.
Frame Art Deco
Sedangkan perabot lainnya, seperti meja dan kursi, dipilih model yang simpel dan finishingnya memakai warna cocoa brown (cokelat gelap). Bila perlu, diberi aksen warna hitam agar terlihat lebih mewah.
Modular Wood Table
Sementara, jika memakai konsep minimalis, karena semuanya dibuat serba minimal, supaya ruang tidak terkesan kosong perlu diberikan sedikit aksen. Misalnya, ada satu meja atau kursi yang desainnya tradisional.
Minimalist Chair
Material aksen lainnya bisa juga dipakai, seperti benda-benda hasil kerajinan seperti patung (statue), sculpture, dan aksesoris lain yang diperoleh ketika berkunjung ke daerah atau hasil melancong ke luar negeri.
Statue and Sculpture
Realis-Contemporary Statue belongs to Architectaria
Ruang keluarga, untuk rumah model art deco atau rumah model minimalis, akan lebih cocok memakai permainan warna cokelat dan serat-serat kayu.
Art Deco Living Room
Selain itu, orang juga banyak yang menyukai kayu nyantoh, karena seratnya lurus-lurus, atau kayu mahoni yang warnanya agak kemerah-merahan. Sementara model-model furniturenya juga dipilih yang simpel, tidak memakai ukir-ukiran maupun profil.
Modern Coffee Table
Sementara di bagian kamar tidur, dinding kamar tidur juga disarankan memakai warna-warna cerah minimalis. Kalaupun diberi aksen, biasanya untuk dinding di belakang headboard ranjang. Sementara bila memakai wallpaper, dipilih corak daun-daunan, anyam-anyaman bambu, dan sebagainya.
Bedroom Interior
Model tempat tidurnya juga dibuat sederhana, mirip furniture Jepang. Dibuat pendek dengan dipan lurus memakai kaki. Untuk itu, agar kelihatan mewah, head-board ranjangnya perlu dilapisi dengan bahan yang terbuat dari kulit atau kayu bergelombang.
Art Deco Head Board
Finishing kayunya memakai warna gelap cocoa brown atau maple. Bisa juga bahan kulit tersebut dianyam agar mengesankan tradisional. Bahan kulit juga bagus dipakai untuk pelapis kursi yang ditaruh di kamar.
Simple and Modern Chair
Sedangkan meja dan kursi di ruang makan, juga dipilih yang modelnya simpel. Top table-nya bisa memakai kayu, dapat pula memakai kaca. Dinding ruang makannya diberi ornamen, misalnya batu paras Yogyakarta, dan kaca cermin kotak-kotak (kaca patri).
Modern Glass Table
Kemudian untuk penerangannya memakai lampu gantung berbentuk geometris, bulat, kotak, atau prisma.
Glass Lamp
Sementara untuk kursi makannya, kebanyakan dengan high backing dan bahan yang dipakai biasanya ‘chenille’ warna coklat, krem atau hitam kulit (ram).

Konsep design bangunan tahan gempa secara struktural

Dalam merancang bangunan tahan gempa ada tiga hal penting yang harus dilakukan :
  • Tersusun dengan baik
  • Dirancang dengan baik
  • Dibangun dengan baik
Ketiga unsur diatas amatlah penting. Jika susunan gedung tidak tepat maka beban terhadap struktur akan meningkat. Hal ini akan menumbulkan kelemahan kualitas struktur bangunan.
Rancangan gedung dengan konsep struktur simetri
  • Elemen-elemen penahan beban seismis sebaiknya disusun secara simetris.
  • Pentingnya susunan yang simetris berbanding lurus dengan tingginya gedung.
  • Elemen yang penting untuk menahan beban seismis ( contoh: tembok, kerangka struktur beton / baja ) sebaiknya disebar secara simetris dan teratur menghadap ke dua arah dasar gedung.
  • Tembok dan kerangka sebaiknya dipasang di batas pinggir bangunan. Jika semua elemen tersebut dipusatkan pada satu lokasi, maka elemen-elemen tersebut akan mengakibatkan puntiran pada bangunan; dan puntiran ini bisa mengakibatkan runtuhnya gedung.
  • Konsep rancangan simetri sebaiknya diupayakan pada kedua arah orthogonal. Ketika membangun gedung berbentuk “L”, “H” atau “U”, rancangan denah gedung sebaiknya dibuat dengan rasio panjang-lebar kurang dari 1 banding 3. Jika ini tak memungkinkan karena adanya tuntutan design arsitektur, maka sebaiknya sayap gedung dijadikan bangunan terpisah secara struktural ( melakukan dilatasi = pemisahan  bangunan secara struktural )
  • Asimetri vertical juga sangat penting untuk dihindari jika membangun gedung lebih tinggi dari satu lantai. Elemen penahan beban lateral utama harus tersusun secara konsisten dari bawah sampai atas gedung. Hindarilah perubahan berat jenis diantara lantai ( perbedaannya sebaiknya dibawah 50% ), dan juga hindarilah perubahan kekakuan lateral.
 
 Pemisahan bangunan ini hanya terjadi pada bagian struktur bangunan,
sehingga saat terjadi gempa distribusi tekanan tidak akan mempengaruhi
bagian bangunan lainnya

Contoh terjadinya kerusakan akibat gempa pada bagian pertemuan bangunan
bila design dilakukan tanpa pemisahan struktur / dilatasi
Pertimbangan Lain dalam Merancang Bangunan
Daya tahan terhadap gempa bukanlah satu-satunya hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang  perancang bangunan. Hal-hal dibawah ini juga harus dipertimbangkan.
  1. Defleksi, termasuk defleksi yang diakibatkan pergantian suhu dan gerakan gerakan lain.
  2. Daya tahan terhadap api; perlindungan terhadap petir.
  3. Daya Tahan terhadap cuaca; pengendalian tingakt air permukaan.
  4. Daya tahan (termasuk terhadap serangan serangga) / stabilitas bahan bangunan
  5. Proses pembangunan dan kecepatan pembangunan.
  6. Daya tahan bangunan terhadap waktu.
  7. Rancangan khusus untuk daerah tropis.
  8. Insulasi buat mengendalikan suhu; ventilasi, dan efisiensi energi.
  9. Cahaya alami
  10. system saluran pipa.
  11. Keamanan, keleluasaan pribadi penghuni, insulasi akustik seiring dengan budaya, agama, dan tradisi local.
  12. Estetika
  13. Adanya bahan baku yang memadai.
  14. Adanya tenaga buruh.

Dasar dasar Pondasi Tiang Pancang

I.1. Sejarah Singkat Pemakaian Pondasi Tiang Pancang
Konstruksi Pondasi Tiang Pancang di kenal sudah sejak jaman lampau, hal ini dapat dilihat di Eropa pada jaman prasejarah di danau Dwellers dimana mereka membangun rumah dengan menggunakan tiang yang dipancang didasar danau yang mempunyai kondisi tanah yang jelek. Demikian juga orang orang Mesir jaman lampau membangun monumen terbuat dari tumbukan batu (Mats of Stone) yang bertumpu pada batu karang, dua belas ribuh tahun yang lalu kebiasaan bangsa Switzerland membangun rumah mereka diatas sungai. Perkembangan selanjutnya dari pondasi tiang pancang dengan adanya berita mengenai Tiang Pancang dan Pemancangannya (Piles and Pile Driving), yang diterbitkan oleh Wellington mengenai berita berita keteknikan (Engineering News) pada tahun 1893 dimana pada saat ini rumus rumus keteknikan mengenai tiang pancang mulai diperkenalkan. Sejak saat ini sampai sekarang perkembangan menyangkut teori teori baru yang didasarkan dari pengalaman pengalaman dilapangan mengenai pondasi tiang pancang telah banyak dipublikasikan dalam laporan laporan ilmiah, seminar dan lain lain khususnya dalam menganalisa kemampuan tiang pancang dalam memikul beban.

I.2. Penggunaan Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang biasanya digunakan pada bangunan bangunan Teknik Sipil seperti Gedung Bertingkat Tinggi (High Large Building), Menara menara (Towers), Jembatan (Bridge), Dermaga / Pelabuhan (Quaiwalls), Bangunan Lepas Pantai (Offshore Structures) dll.

II.1. Pengertian Pondasi Tiang Pancang

Menurut Pemindahan Beban Pondasi Tiang Pancang dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Tiang Pancang Tahanan Ujung (End Bearing Pile)
  2. Tiang Pancang Tahanan Samping (Friction Pile)
  3. Gabungan Tiang Pancang Tahanan Ujung dan Tiang Pancang Tahanan Samping.
Pondasi pada umumnya dapat dibedakan dalam 2 Jenis yakni :
II.1.1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation) yang dapat di lihat dari nilai perbandingan D/B Lebih Kecil 1 dimana D adalah Kedalaman Pondasi dan B adalah Lebar / Diameter dari Pondasi.
II.1.2. Pondasi Dalam (Deep Foundation) dimana nilai D/B Lebih Besar 4.
Pondasi Tiang pancang adalah jenis Pondasi Dalam (Deep Foundation) dimana penggunaannya dengan mempertimbangkan beberapa kondisi sebagai berikut :
a. Pada saat tanah dibawah struktur mengalami kompresibilitas yang tinggi dimana tanah tersebut tidak mampu menahan beban yang dipindahkan dari struktur diatasnya, jadi dengan kata lain Pondasi Tiang Pancang di gunakan untuk memindahkan beban beban yang bekerja pada struktur diatasnya sampai pada lapisan tanah yang keras atau biasa disebut Tiang Pancang Tahanan Ujung (End Bearing Pile Resistance) seperti pada Gambar 1a. Namun apabila lapisan tanah yang keras masih terlalu jauh kedalam sehingga panjang Pondasi Tiang Pancang tidak memungkin lagi untuk digunakan maka beban beban yang bekerja dapat dipikul oleh tahanan samping dari Pondasi Tiang Pancang atau disebut dengan Pondasi Tiang Pancang Tahanan Samping (Friction Piles Resistance) seperti pada Gambar 1b.
b. Apabila struktur diatas menerima beban horizontal maka Pondasi Tiang Pancang akan lebih mampu memikul beban horizontal sekaligus memikul beban vertikal dibandingkan dengan pondasi dangkal. Beban horizontal ini biasanya banyak terjadi pada bangunan bangunan bertingkat tinggi serta bangunan bangunan lepas pantai yang menerima beban beban angin dan gelombang seperti pada Gambar 1c.
c. Apabila tanah dibawah struktur mempunyai sifat expansive atau swelling (Tanah expansive atau swelling adalah tanah yang akibat terjadi perubahan kadar air maka akan terjadi perubahan secara cepat baik pada sifat sifat fisik daripada tanah seperti Indeks Plastis, Plastis Limit demikian juga pada sifat sifat mekanis daripada tanah seperti Kuat Geser Tanah )sampai pada kedalaman yang tidak memungkinkan lagi untuk penggunaan pondasi dangkal sehingga di gunakanlah Pondasi Tiang Pancang dimana dengan Pondasi Tiang Pancang kita dapat mendesain sampai kedalaman melewati areal tanah expansive atau swelling tersebut seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1d.
d. Pada bangunan bangunan seperti towers (menara menara), offshore structure (bangunan lepas pantai) yang sering mengalami gaya angkat keatas (uplift force) maka Pondasi Tiang Pancang akan lebih mampu menahan beban tersebut daripada Pondasi Dangkal seperti dalam Gambar 1e.
e. Struktur bangunan jembatan seperti pada Abutment dan Piers seringkali mengalami masalah pengerusan (scouring) oleh karena arus air yang kuat pada areal sekitar pondasi sampai pada kedalaman yang cukup dalam sehingga apabila digunakan Pondasi Dangkal maka akan terjadi kegagalan struktur sementara Pondasi Tiang Pancang akan lebih baik untuk kondisi ini seperti dalam Gambar 1f.

Konstruksi kolam renang

Pengantar Umum Pengembangan Kolam Renang
                                         oleh Ardi yopi wardhani

Bagian 1: Konsep Umum





Untuk memperkaya khasanah diskusi berkaitan dengan pengembangan kolam renang, berikut ini diuraikan serba ringkas tentang serba-serbi konstruksi kolam renang.

Siklus Hidup Kolam Renang

Secara umum, siklus hidup kolam renang adalah sbb:



Desain Kolam Renang

Tahap desain merupakan inti pengembangan kolam renang. Optimal tidaknya kolam renang di kemudian hari, umumnya ditentukan oleh optimal tidaknya desainnya. Dengan desain yang optimal, konstruksi dapat berjalan efisien dan pemanfaatan kolam pun menjadi maksimal.


Desain ini umumnya diawali oleh inisiatif, baik dari calon pemilik kolam renang, calon pemakai, atau calon pengembang/konstruktor. Inisiatif ini selanjutnya dijabarkan menjadi desain tingkat awal menjelaskan dimana kolam akan dibuat, seberapa besar, untuk keperluan apa, dan seterusnya namun tidak secara presisi dan detil.

Desain harus dilakukan oleh perancang kolam yang kompeten, memahami prinsip civil engineering, standar plumbing kolam renang, permesinan kolam renang, prinsip sanitasi dan kesehatan, prinsip kerja chemicals dan unsur-unsur pendukung kolam renang, keselamatan operasional para pengguna kolam nantinya, kenyamanan dan pasnya desain terhadap kebutuhan, baik secara ergonomik, maupun dipandang dari aspek lain.

Jangan sampai pemakai kolam mudah terpeleset, terbentur. Jangan sampai kolam mudah kotor karena lingkungan sekitarnya tidak dibina. Jangan sampai pemakai kolam sulit atau tidak nyaman ketika akan salin pakaian. Jangan sampai, kolam untuk anak, dibuat terlalu dalam. Atau kolam sekedar untuk berendam dibuat terlalu luas, atau kolam untuk latihan renang dibuat terlalu sempit dan seterusnya. Batasan-batasan itu harus sudah diakomodir pada tahap desain ini. Oleh karena itu sangat riskan dan beresiko muncul pekerjaan mubazir atau tambal sulam bila desain kolam renang diserahkan kepada arsitek atau insinyur sipil yang kurang berpengalaman di pembuatan kolam renang. Lebih riskan lagi bila diserahkan kepada tukang batu biasa.

Desain awal ini selanjutnya dipertajam dengan studi dan survey, klarifikasi, perhitungan-perhitungan biaya dan jadwal, perhitungan-perhitungan engineering, dan seterusnya sampai diperoleh desain detil. Aspek-aspek arsitektur, keamanan, estetika, teknis operasi, dan hal-hal lain yang nantinya penting harus sudah tertuang rinci dalam desain detil ini. Desain detil selanjutnya dibakukan, misalnya menjadi kontrak konstruksi.

Konstruksi Kolam Renang


Setelah detil desain selesai, konstruksi kolam dimulai dari tahap conditioning. Pada tahap conditioning ini dilakukan penyiapan-penyiapan pra-konstruksi. Bila perlu ada pembentengan, dilakukan pembentengan. Bila perlu ada penggalian, pengurugan, pembongkaran, rekonfigurasi jalur air, listrik, penyesuaian arsitektur bangunan, dan drainase, dilakukan atau dipersiapkan pada tahap ini.

Setelah conditioning, dikerjakanlah bangunan utama kolam dilanjutkan dengan instalasi kesistemannya. Kemudian pembangunan diakhiri dengan finishing. Pemasangan keramik, penambahan aksesori-aksesori kolam, semacam tangga, pegangan, pelampung, jumping-board, meja, kursi, tenda, ruang ganti, pagar, dan seterusnya. Setelah tuntas sistem diuji kelengkapan, fungsi, dan kualitasnya, terus sepanjang masa garansi. Setelah siap operasi diserahterimakan dari konstruktor kepada operator atau pemilik untuk dipakai dan dioperasikan.

Pengerjaan konstruksi kolam ini pun seyogyanya diserahkan kepada spesialis konstruksi kolam renang. Akan fatal sekali bila diserahkan ke developer yang tidak kompeten kemudian di belakang hari timbul masalah fundamental. Misalnya yang sering terjadi: kolam bocor karena waterproofing tidak sesuai standar, sistem plumbing harus dibongkar total karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang dituntut oleh permesinan kolam, atau keramik-keramik penutup dinding kolam terlepas atau pecah. Pada kolam ukuran besar, umumnya setelah kolam terisi air kolam tidak boleh dikosongkan lagi. Hal ini untuk menjaga agar tekanan pada dinding kolam dari arah luar, diimbangi oleh tekanan air dari sisi dalam, sehingga struktur kolam tetap terjaga. Oleh karena itu, bila kemudian keramik-keramik, misalnya di dasar kolam, terlepas, sulit untuk diperbaiki. Padahal bila tidak diperbaiki dapat membahayakan pemakai kolam atau paling tidak merusak keindahan kolam.

Secara umum, biaya konstruksi bangunan kolam adalah standar sesuai prinsip bangunan sipil biasa. Namun demikian, bila dikerjakan oleh konstruktor yang kurang pengalaman biaya pengembangan kolam keseluruhan bisa menjadi mahal. Hal-hal yang umumnya membuat konstruksi kolam menjadi mahal:
·        Lokasi kolam yang sulit. Misalnya: kolam dibangun di lereng gunung atau bukit yang perlu dibenteng terlebih dulu, atau kolam dibangun di tingkat 20 suatu bangunan bertingkat, tentu akan lebih memerlukan biaya dibanding kolam yang dibangun di tanah datar siap bangun.
·        Ukuran Kolam. Semakin besar kolam, wajar bila biaya pembuatan makin tinggi. Selain untuk bangunan kolam, permesinan kolam besar berbeda dengan kolam kecil. Oleh karena itu, sebelum dibuatkan kolam, calon pemilik kolam perlu mempertimbangkan ukuran kolam dengan matang. Seberapa besar kolam yang diinginkannya. Jangan sampai dibuat oversize, namun juga tidak boleh terlalu kecil. Pengembang yang baik, umumnya akan menyarankan ukuran optimal kolam yang akan dibangun.
·        Unsur finishing. Misalnya: Untuk mengejar kualitas estetikanya, kolam difinishing dengan keramik kualitas tinggi yang mahal harganya. Pengerjaan kolam disatukan dengan pengembangan lanskap yang mahal.
·        Efek Khusus. Misalnya: kolam perlu alat tambahan untuk menjaga airnya agar hangat, tidak dingin; kolam dibangun dengan efek ombak atau arus buatan, dan seterusnya. Adanya efek-efek ini menuntut mesin tambahan dan ini menambah biaya.
·        Aksesori. Bila banyak tambahan aksesori dapat saja biaya kolam bertambah. Misalnya: ditambah menara untuk loncat indah, seluruh aksesori produk impor, dan sebagainya.
·        Pengerjaan Tidak Sekali Jadi. Bila kolam dibangun tidak oleh ahlinya, di atas telah disebutkan bisa terjadi muncul pekerjaan mubazir atau tambal sulam. Misalnya: waterproofing tidak sesuai standar, plumbing terpaksa harus dibongkar karena tidak sesuai spek.
·        Permesinan Dan Aksesori Tidak Mendapatkan Harga Terbaik. Kontraktor bangunan umumnya memiliki spesialisasi. Kontraktor yang spesialis pengembang kolam umumnya memiliki akses ke penyedia permesinan kolam dan aksesorinya. Dengan demikian mereka bisa menghadirkan permesinan dan aksesori kualitas terbaik dengan harga yang juga terbaik. Ini sangat menghemat biaya pengembangan kolam, mengingat unsur permesinan ini cukup besar biayanya, khususnya untuk kolam dengan efek khusus.
·        Terlalu Banyak Sub-Kontraktor. Banyaknya rantai sub-kontraktor dapat menimbulkan mark-up biaya yang sebenarnya tidak perlu.
·        Mark-Up. Banyak orang tidak paham unsur biaya pengembangan kolam. Di samping itu, tidak seperti rumah atau jalan raya, pengembang kolam lebih eksklusif dan jarang pelaku bisnisnya. Ini membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha yang kurang bertanggung jawab memark-up biaya sesuka hati. Calon pemilik kolam harus berhati-hati dengan kemungkinan ini, dan sedapat mungkin mencari pengembang yang terbuka dan transparan yang mau memberitahukan segi-segi pembuatan kolam sejelas dan segamblang mungkin. Di samping itu, mark-up juga mungkin terjadi karena perusahaan pembuat kolam harus menutupi overheadnya yang besar. Untuk menghindari hal itu, calon pemilik kolam dapat mempertimbangkan untuk memilih pengembang kolam yang efisien biaya operasinya.