Umumnya, pada masa lalu dan juga sekarang struktur direncanakan dengan metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan dipikul oleh struktur dan dimensi elemen didasarkan pada tegangan ijin. Tegangan ijin ini merupakan fraksi dari tegangan leleh. Meskipun kata ‘metoda elastis’ lebih sering digunakan untuk menjelaskan metoda ini, tetapi lebih tepat dikatakan desain berdasarkan beban kerja (allowable-stress design atau desain berdasarkan tegangan kerja). Banyak peraturan untuk metoda ini sebenarnya didasarkan pada perilaku kekuatan batas dan bukan perilaku elastis.
Daktilitas baja telah ditunjukkan dapat memberikan kekuatan cadangan dan merupakan dasar dari perencanaan plastis. Dalam metoda ini beban kerja dihitung dan dikalikan dengan faktor tertentu atau faktor keamanan, kemudian elemen struktur direncanakan berdasarkan kekuatan runtuh. Nama lain dari metoda ini adalah perencanaan batas (limit design) dan perencanaan runtuh (collapse design).
Telah diketahui secara luas bahwa bagian terbesar dari kurva tegangan-regangan baja berada diatas batas elastis. Hasil uji juga menunjukkan bahwa baja dapat menahan beban diatas tegangan leleh, dan jika mendapat beban berlebih, struktur statis tak tentu dapat mendistribusikan beban yang bekerja karena adanya sifat daktil baja. Berdasarkan hal tersebut muncul berbagai usulan perencanaan plastis dan memang tidak diragukan bahwa untuk struktur tertentu, desain plastis akan memberikan penggunaan baja yang lebih ekonomis dibandingkan desain elastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar